Sejarah Wajib Kelas 10 Kurikulum 2013 (Singasari & Majapahit)
Singasari dan Majapahit
Singasari
merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika dibandingkan dengan
kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada tahun 1222—sejak Ken Arok menyerang Kediri,
dan berakhir pada tahun 1292. Ia
berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana
memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta
yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu kuno. Kerajaan
Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah
Malang, Jawa Timur sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh
majikannya sendiri, yaitu akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan
merebut istrinya. Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering
terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja
Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab
Pararaton.
Puncak kejayaan
Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya
melakukan ekspansi atau perluasan wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Dalam politik luar negeri
didapati ia tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan
utusan Kaisar Cina bernama Mengki
yang mendatangi istananya.
Kesenian khususnya seni patung berkembang maju pada masa
Singasari. Banyak arca atau patung berukuran raksasa. Selain patung drawapala
yang berukuran 40 ton, ada juga patung perwujudan Kertanegara yagn lebih
dikenal dengan sebutan Joko Dolok.
Singasari tidak banyak meniggalkan candi. Namun, ada sejumlah candi sebagai
pertanda peradaban Singasari, seperti Candi
Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, Candi Singosari.
Kehidupan keagamaan Hindu-Budha berkembang dengan baik pada
zamannya. Ia sendiri menganut Syiwa-Budha dengan aliran Tantrayana. Kehidupan politik dan kemasyrakatan sudah teratur. Hal
ini dikarenakan ia pun dibantu penasehat raja. Tim penasehat itu terdiri dari Rakryan i Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan
i Sirikan. Namun, sayang takhtanya tidak bertahan lama karena pemberontakan
Jayakatwang. Jayakatwang adalah sepupu,
ipar dan sekaligus besan dari Kertanegara.
Menantu dari Raja Kertanegara yang bernama Raden Wijaya
berhasil meloloskan diri dalam pemberontakan Jayakatwang yang menewaskan
Kertanegara. Ia akhirnya membuka sebuah hutan dan mendirikan kerjaan baru
bernama Majapahit. Menurut Kakawin
Negarakertagama, daerah kekuasan Majapahit nantinya paling luas jika
dibandingkan dari Kerajaan Hindu-Budha sebelumnya. Wilayahnya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Papua, sebagain Filipina dan Tumasik.
Banyak pemberontakan pada masa Majapahit. Pemberontakan Kuti pada 1319 adalah pemberontakan
yang sempat menguasai ibukota Majapahit. Namun, pemberontakan itu berhasil
ditumpas oleh seorang tokoh yang nantinya menjadi mahapatih yang bernama Gajah Mada. Sejak itu karier Gajah Mada
melonjak. Ia nanti menjadi patih. Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu patihnya Gajah Mada.
Perekonomian berkembang maju pada masa Hayam Wuruk. Berikut
ini beberapa kota pelabuhan penting di Jawa Timur pada masa Majapahit Gresik, Tuban, Sedayu, dan Surabaya.
Untuk menjadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa pada
masa Majapahit dibentuk badan peradilan bernama saptopati. Struktur pemerintahan Majapahit tertata rapih. Majapahit
juga menjalin hubungan politik luar negeri dengan kerajaan lain, seperti Siam, Birma, Kamboja, Anam, India, dan Cina.
Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal moto “mitreka satata” yang artinya negara sahabat. Terbunuhnya Sri Baduga, permaisuri dan pengikutnya
dalam peristiwa Bubat tahu 1351
merupakan kegagalan politik Patih Gajah
Mada mempersatukan Nusantara. Sejak saat itu Hayam Wuruk memecat Gajah Mada
dan hubungan mereka kurang harmonis.
Candi Ceto dan Candi
Suku merupakan candi peninggalan Majapahit. Kedua candi tersebut berukuran
relatif kecil. Candi peninggalan Majapahit berukuran relatif kecil karena
candi-candi tersebut dibangun pada masa akhir keruntuhan Majapahit. Sebagai
kerajaan yang bergantung pada bidang pertanian dan perdagangan, pengaruh
Majapahit terhadap kepuluan Nusantara semakin berkurang pada akhir abad ke-14 M
dan abad ke-15 M. Pada abad ke-14 M didapati Malaka muncul sebagai sebuah
negara transito yang sukses dan menarik perhatian para pedagang Islam, tetapi
kerajaan ini harus mengimport bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan
penduduknya.
Keberadaan candi-candi merupakan akulturasi antara kebudayaan asli bangsa-bangsa Nusantara dengan
India. Percampuran antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan
bangsa-bangsa di Nusantara masih menunjukkan ciri khas budaya masing-masing.
Mayat seorang raja dalam tradisi Hindu dibakar. Alasan pembakaran mayat, yaitu
penduduk dapat melakukan penghormatan terakhir pada rajanya dan roh raja dapat
bersatu kembali dengan dewa yang dulu menjelma dalam diri raja. Pola dasar
kebudayaan Indoensia sejak dahulu hingga kini adalah selalu bersifat terbuka dan
akomodatif terhadap kebudayan asing yang datang.
Jika dari kalian yang ingin mendownload file word dan pdf post ini, klik link di bawah ini :
Kisi-Kisi Sejarah (Singasari & Majapahit) - (Word)
Kisi-Kisi Sejarah (Singasari & Majapahit) - (PDF)
Thank You Semuanya bagi yang melihat dan download di blog saya. Sekali lagi Thank You dan Sampai jumpa lagi di Blog berikutnya :)
Comments
Post a Comment